Dunia metaverse digadang-gadang menjadi sangat populer akhir-akhir ini karena tergolong ke dalam suatu inovasi teknologi yang mendobrak batasan-batasan yang ada sebelumnya. Manfaat project metaverse bagi industri hiburan tak kalah besarnya. Peluang manfaat tersebut dinilai sangat menguntungkan hingga akhirnya pemerintah Korea Selatan sebagai kiblat hiburan tidak tanggung-tanggung untuk menyiapkan dana sebesar 7,5 M dollar AS sebagai perkembangan metaverse dan kecerdasan buatan.
Apakah efek dan penggunaan teknologi metaverse hanya terhenti pada industri hiburan Korea Selatan saja? Berikut ulasannya.
Dunia Metaverse Adalah?
Jika berbicara mengenai dunia maya, contoh nyata dari julukan tersebut yang sangat dekat dengan kehidupan manusia adalah social media. Tumbuh pesatnya sosial media saat ini telah mendefinisikan terhapusnya batasan-batasan antar wilayah bahkan privasi sekaligus.
Dunia metaverse adalah definisi lebih dalam dari hanya sekedar dunia maya. Metaverse merupakan produk tiga dimensi yang menggambarkan kehidupan sehari-hari yang mana di dalamnya terdapat kehidupan layaknya nyata dengan avatar virtual yang bergerak sebagai tokoh untuk berinteraksi bersama.
Jika metaverse ditinjau dari gabungan kata yaitu “meta” yang berarti transendensi dan “verse” yang bermakna dunia atau alam semesta. Sehingga jika dijabarkan lebih dalam berarti suatu dunia atau alam semesta baru yang mana terbentuk melebihi dari apa yang dapat terlihat secara nyata.
Kemampuan teknologi metaverse untuk menghadirkan tampilan layaknya berada di dunia nyata padahal sejatinya sang pengguna hanya melihat aktivitas melalui video tersebut didukung oleh empat elemen yang representatif. Elemen tersebut diantaranya adalah realitas virtual (VR), pencatatan kehidupan (life logging), realitas tambahan (AR), dan dunia cermin. Jika ditarik secara umum, dunia metaverse adalah dunia virtual yang menggunakan blockchain sebagai operator utamanya.
Metaverse Pertama pada Industri Hiburan
Meskipun baru populer dan dikembangkan pada akhir-akhir ini, Metaverse pertama kali dikenalkan di Snow Crash pada tahun 1992. Metode yang sama diterapkan oleh industri K-Pop pada tahun 2013 dengan membuat konser Girls Generation berbasis hologram oleh SM Entertainment.
Inovasi oleh SM Entertainment tak terhenti pada hologram concert saja, mereka menggunakan Artificial Intelligence sebagai alat untuk mendukung konser Super Junior. Sedangkan untuk mewadahi interaksi antara idola dengan penggemar, agensi besar industri K-Pop tersebut mengembangkan dunia dengan sebutan SM Culture Universe.
Kolaborasi Metaverse dengan Industri Hiburan
Manfaat metaverse bagi industri hiburan yang dinilai sangat besar ini menjadikan beberapa industri yang bergerak dalam bidang hiburan tertarik untuk menggunakannya. Selain KPop, penggunaan teknologi metaverse ini merambah hingga Disneyland dan Second Life.
Industri Hiburan K-Pop
Setelah berhasil mewujudkan konser hologram pada girl group Girls Generation, agensi hiburan Korea Selatan SM Entertainment pada 2020 menciptakan girl group baru yang dijuluki dengan AESPA. Keempat member dari girl group tersebut di virtualisasi dalam bentuk karakter avatar dengan karakterisasi yang berbeda-beda.
Diluncurkannya Meta-Paspor oleh agensi hiburan Korea Selatan memberikan kemampuan bagi para penggemar untuk dapat diidentifikasi. Dengan paspor tersebut maka pengguna dapat terhubung dengan dunia metaverse untuk melakukan rekaman dan verifikasi informasi.
Baca Juga : Mengenal Uang di Ekosistem Metaverse
Industri Hiburan DisneyLand
Jika perkembangan metaverse dinilai hanya dapat diaplikasikan pada industri hiburan berbasis musik, penilaian tersebut tampaknya dapat dibantah oleh DisneyLand sebagai penyedia taman hiburan terbesar di dunia.
Akhir-akhir ini DisneyLand menyatakan hak patennya untuk teknologi buatan simulator dunia maya. Meskipun belum direncanakan kapan penggunaan simulator oleh pihak industri hiburan tersebut, namun penggunaan aplikasi paten simulator tersebut tentu dapat menunjukkan kepada pengunjung bahwa atraksi dari berbagai negara DisneyLand berada dapat dijangkau dengan mudah dalam satu waktu.
Simulator yang dikeluarkan oleh DisneyLand tersebut akan bekerja dengan cara melacak ponsel pengguna sehingga pihak DisneyLand tahu kemana pengunjung ingin menjelajah DisneyLand. Aplikasi tersebut akan memproyeksikan video 3D ke tempat fisik seperti dinding ataupun layar proyektor. Simulator yang dirancang tersebut dikatakan bahwa visualisasi 3D realistis yang dibuat tidak memerlukan pengguna memakai perangkat augmented reality atau AR terlebih dahulu.
Baca Juga : 5 Game NFT Terbaik Penghasil Coin Crypto
Industri Hiburan Second Life
Second life sendiri pada dasarnya merupakan perusahaan teknologi 3D yang sebelumnya muncul terlebih dahulu daripada Facebook, Instagram, dan Twitter. Rosedale sebagai CEO Second Life mengatakan bahwa akan bergabung dengan proyek metaverse dari perusahaan virtual reality yang berdiri di Sans Fransisco sebagai penasihat.
Rosedale menilai bahwa penciptaan dunia virtual tidak perlu menjadi distopia atau penciptaan dunia khayalan atau maya yang tidak menyenangkan. Pengembangan Metaverse pada platform perilaku dapat menciptakan utopia yang baik.
Manfaat Metaverse bagi Industri Hiburan
Beberapa industri hiburan telah menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan industrinya ke dalam virtual reality. Pertimbangan atas kemantapan tersebut diantaranya dilihat dari manfaat metaverse bagi industri hiburan sebagai berikut:
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan pendapatan ini sangat signifikan tentunya bagi industri hiburan Korea Selatan. Bersamaan dengan jumlah penggemar yang sangat ramai dari berbagai negara, dilaporkan bahwa dalam tahun 2019 saja pendapatan mencapai 10 miliar dollar AS yang awalnya pada tahun 2015 hanya 5,7 miliar dollar AS.
Pesatnya pendapatan agensi hiburan Korea Selatan ini karena antusiasme penggemar dalam keinginannya untuk dapat merasakan bertemu sang idola secara nyata dibandingkan hanya mengoleksi photocard dan album-album yang berbentuk 2D.
Mobilitas Rendah
Pengembangan dunia metaverse ini benar-benar sangat populer tentunya di masa pandemi. Di masa dimana mobilitas sangat dibatasi untuk menurunkan risiko penularan penyakit. Pembatasan mobilitas tersebut secara tidak langsung memang menurunkan potensi agensi hiburan untuk melakukan konser.
Namun dengan berkembangnya metaverse dalam dunia hiburan maka tampilan hiburan yang seperti dunia nyata dapat dihadirkan hanya di dalam rumah saja. Contohnya ketika konser dulunya dilakukan di suatu negara dan perlu melakukan perjalanan ke negara tersebut, dengan metaverse maka pemotongan biaya perjalanan sangat memungkinkan karena cukup mengamati konser melalui virtual reality yang diproyeksikan ke benda fisik.
Jangkauan Yang Efisien
Terdapatnya manfaat berupa jangkauan yang efisien dalam industri hiburan tampak nyata ketika Anda menggunakan aplikasi paten simulator yang diluncurkan oleh DisneyLand. Telah di ketahui bersama bahwa DisneyLand dan Disney World yang hanya terdapat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Hongkong, Perancis, Jepang, dan China sehingga sangat terbatas.
Penggunaan aplikasi simulator tersebut akan memudahkan pengguna atau pengunjung dalam menjangkau beberapa DisneyLand dan Disney World dalam satu waktu untuk melihat atraksi pada taman bermain tersebut.
Manfaat metaverse bagi industri hiburan saat ini tampak sangat jelas dengan diluncurkannya berbagai konser dan tampilan dunia hiburan yang sangat tampak nyata. Teknologi ini menguntungkan pemilik industri dan pengunjung.
Leave a Reply