Lebih Untung Mana? Berikut Plus Minus Investasi Saham Vs Kripto

Saham Vs Kripto

‘Investasi’, kata ini sudah menjadi topik dimanapun kita berada. Berdasarkan tujuannya, orang berinvestasi agar mendapatkan penghasilan atau ada peningkatan nilai. Investasi merupakan kegiatan penempatan dana dengan menggunakan satu atau lebih aset dalam periode tertentu, agar mencapai tujuan tersebut. Adapun tulisan ini akan berfokus pada plus minus investasi saham vs kripto.

Berdasarkan jenisnya, investasi dibedakan menjadi tiga, yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Perbedaan dari tiga jenis investasi ini terletak pada strategi dan instrumen investasinya. Sekarang ini Anda bisa memilih beberapa instrumen investasi, yang sesuai dengan kebutuhan finansial.

Seperti halnya memilih menggunakan investasi saham atau investasi kripto. Secara umum, investasi saham adalah penanaman modal berbentuk dana oleh seseorang ataupun badan usaha, dengan harapan melalui instrumen tersebut dapat memiliki klaim atas aset perusahaan sekaligus berhak menghadiri RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Sedangkan investasi kripto atau cryptocurrency adalah sebuah instrumen yang populer dikalangan banyak orang sekarang ini, terutama bagi generasi millennial dan gen z, melalui kecanggihan teknologi. Untuk mengetahui perbedaan investasi saham dan kripto, sekaligus kelebihan dan kekurangannya, simak ulasan di bawah ini hingga selesai!

Beragam Instrumen Investasi, Apa Saja Itu?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa instrumen investasi sangat banyak jenisnya, seperti deposito, emas, properti, reksadana, peer to peer lending, saham, hingga cryptocurrency. Banyak orang mulai berinvestasi agar menghasilkan return di masa yang akan datang. Dari macam-macam instrumen investasi, tentu Anda bertanya mana yang lebih aman? Atau mana yang lebih menguntungkan?

Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat mengenai plus minus investasi saham vs kripto. Tentunya sebelum tahu lebih banyak tentang kelebihan dan kekurangannya, Anda harus mengerti dengan pasti tentang deskripsi masing-masing instrumen investasi. Berikut penjelasan lengkapnya!

  • Deposito

Untuk menjelaskan konsep deposito, sama halnya dengan tabungan. Dimana resiko yang relatif rendah, membuat semua orang memilih untuk menggunakannya. Memang ada perbedaan dari keduanya, yakni faktor tingkat suku bunga serta adanya waktu jatuh tempo. Tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan, yakni mencapai 6 %. Sehingga return yang bisa Anda terima mencapai 7,25%.

  • Emas

Untuk Anda yang tertarik investasi fisik dengan nilai intrinsik yang jelas , maka instrumen emas batangan menjadi pilihannya. Seperti deposito, investasi emas memiliki resiko investasi yang relatif rendah. Sekarang ini Anda juga bisa mulai berinvestasi melalui aplikasi. Adapun untuk memulainya, Anda tidak harus membeli emas batangan seberat 0,5 gram. Karena jika dana yang Anda miliki belum cukup, bisa dimulai dengan membeli emas seharga Rp 100.

  • Properti

Ada kesamaan antara investasi emas dan investasi properti. Dimana wujud fisiknya bisa Anda lihat secara fisik, sekaligus nilainya akan terus naik tanpa banyak fluktuasi. Yang paling penting lagi, risiko investasi properti terbilang rendah. Anda bisa membeli tanah dan membangun properti di atasnya, sehingga dapat dijual ketika harga mulai cukup tinggi.

  • Saham

Investasi saham cukup potensial, hanya saja memiliki resiko yang tinggi. Inilah deskripsi investasi saham yang sesungguhnya. Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Ketika membeli suatu saham, maka Anda memiliki sebagian kepemilikan dari perusahaan tersebut. Return yang Anda terima dari investasi saham berasal dari deviden, serta nilai saham itu sendiri.

  • Reksa Dana

Sederhananya, reksadana merupakan instrumen investasi yang berasal dari investor dan dikumpulkan. Nantinya, dana tersebut akan disalurkan ke beberapa instrumen lainnya yang berada di pasar modal. Adapun instrumen ini dibagi menjadi lima bagian, antara lain reksa dana saham, reksa dana uang, reksa dana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksa dana index.

  • Peer to Peer Lending

Jenis investasi ini masih terbilang baru. Meskipun begitu, instrumen ini kian populer sejalan dengan kejelasan hukum yang menaunginya. Jumlah perputaran uang yang ada di peer to peer lending kian tumbuh pesat. Adapun cara kerja instrumen ini adalah dengan meminjamkan uang kepada pihak yang membutuhkan (bisa individu atau perusahaan).

  • Cryptocurrency

Mengutip dari Bappeti atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, kripto merupakan komoditi yang diperdagangkan di bursa berjangka. Berdasarkan Permendag No 99/2018, aset kripto dianggap legal di Indonesia. oleh sebab itu, sekarang ini kian banyak yang menggunakan instrumen ini sebagai alat investasi hingga diperjualbelikan.

Plus Minus Investasi Saham vs Kripto

Setelah Anda mengenali instrumen apa saja yang bisa digunakan untuk investasi. Ada baiknya, jika Anda membandingkan untung rugi dari instrumen tersebut. Jika sekarang ini Anda sudah condong untuk menggunakan instrumen investasi tertentu, langkah selanjutnya adalah pertimbangan kelebihan dari keduanya. Tulisan ini akan mulai membahas tentang kelebihan dan kekurangan investasi saham beserta investasi kripto.

Alasan orang berinvestasi tentu beraneka ragam. Misalnya (1) mengembangkan aset, (2) menyiapkan dana untuk tujuan tertentu di masa depan, (3) mencari penghasilan jangka panjang, dan (4) modal pengembangan usaha. Pertama pada investasi saham. Dimana investasi ini dilakukan dengan dua cara yaitu membeli saham di pasar perdana serta membeli saham di pasar sekunder.

Membeli saham di pasar perdana dimaksudkan, Anda membeli saham di suatu perusahaan tertentu, tepat saat dilakukan penawaran pertama. Penawaran ini juga disebut sebagai Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO). Sedangkan membeli saham di pasar sekunder merupakan pembelian saham dari Perusahaan Efek (broker) yang termasuk Anggota Bursa (BA). Membeli investasi saham memiliki dua kelebihan diantaranya sebagai berikut.

  1. Dividen

Yang pertama dari kelebihan investasi saham adalah investor berkesempatan menerima dividen. Dividen sendiri merupakan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen didapatkan dengan menyimpan saham dalam jangka waktu panjang, dan tidak diperjualbelikan atau nilai saham belum mencapai cumulative date (cum date).

Setiap perusahaan memiliki aturan dalam membagikan dividen. Bisa dilakukan 1 tahun 2 kali, 1 tahun sekali, atau jangka tertentu yang disepakati perusahaan. Pun deviden ini diberikan dalam bentuk tunai, yang langsung dikirimkan ke rekening dana nasabah. Adapula yang diberikan dalam bentuk saham. Ini diartikan sebagai pemegang saham mendapat dividen sama dengan jumlah saham.

  1. Capital Gain

Capital gain menjadi keuntungan kedua dari investasi saham. Dimana keuntungan ini diperoleh dari investor yang menjual saham lebih dari harga sebenarnya. Sederhananya, capital gain merupakan selisih antara harga beli dengan harga jual pada pembelian saham. Keuntungan ini terbentuk dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih ada kekurangan jika menggunakan instrumen investasi ini. Seperti yang kita tahu, instrumen saham memiliki resiko yang perlu diperhatikan. Umumnya, kekurangan itu dapat terangkum sebagai berikut.

  1. Capital Loss

Kebalikan dari capital gain, kondisi ini merupakan resiko pertama yang terjadi ketika berinvestasi menggunakan saham. Dimana ini menandakan kondisi investor menjual saham lebih rendah dari harga belinya. Contohnya, saham ABC dibeli dengan harga Rp 2000 per saham. Lalu harga tersebut turun menjadi Rp 1.400 per saham.

Langkah ini diambil oleh investor, karena khawatir harga saham akan semakin turun. Jika nilainya menjadi Rp 1400, maka investor akan mendapat kerugian sebesar Rp 600 per saham. Tentu berinvestasi selalu mendapati kerugian, hanya saja ini bisa diminimalisir saat investor tahu tujuan dari investasi tersebut.

  1. Risiko Likuidasi

Kondisi ini terjadi ketika perusahaan yang sahamnya dimiliki, mengalami kebangkrutan oleh pengadilan (perusahaan tersebut dibubarkan). Apabila kondisi ini terjadi, maka prioritas perusahaan adalah memenuhi kewajiban yang perlu dilunasi. Sedangkan pemegang saham menjadi prioritas terakhir.

  1. Saham Dihapus BEI

Suatu saham bisa saja dihapus oleh BEI, karena alasan tertentu. Dan apabila pencatatan yang dilakukan Bursa (delisting) dihapus, maka nilai saham tidak dapat diperdagangkan atau menjadi tidak likuid.

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari investasi saham, Anda perlu mengetahui untung rugi investasi kripto. Mengapa ini perlu? Tentunya penjelasan ini menjadi perbandingan untuk menakar plus minus investasi saham vs kripto. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa instrumen kripto sedang naik daun akhir-akhir ini.

Banyak orang tertarik melakukan investasi di cryptocurrency. Hal ini dinilai dapat membawa keuntungan yang lebih baik lagi dari instrumen investasi lainnya. Untuk membeli aset kripto yang diinvestasikan, Anda bisa membeli cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya, dengan sejumlah uang atau melakukan penambangan (mining). Beberapa kelebihan saat investasi kripto diantaranya sebagai berikut.

  1. Melindungi Privasi

Ada beberapa orang yang tidak ingin diketahui identitasnya saat berinvestasi. Tentunya ini tidak bisa digeneralisir sebagai orang jahat. Karena banyak alasan mengapa orang tersebut tidak ingin menunjukkan identitasnya, seperti menghindari penyalahgunaan data pribadi, dan lainnya.

Dengan inilah orang-orang seperti ini berinvestasi. Karena aset kripto memungkinkan Anda melakukan transaksi hanya dengan menunjukkan nominal transaksi, waktu transaksi, dan alamat dompet kripto. 

  1. Cepat dan Mudah

Kelebihan yang kedua adalah aspek cepat dan mudahnya. Koin kripto sengaja dirancang untuk menciptakan solusi dari rumitnya transaksi di perbankan konvensional. Adanya cryptocurrency, memudahkan Anda untuk melakukan investasi secara cepat sekaligus praktis.

  1. Kenaikan Harga Mata Uang yang Cukup Potensial

Keunggulan selanjutnya adalah kenaikan nilai mata uang yang begitu besar. Tentu ini menjadi keuntungan dari pemilik koin ini. Contohnya, beberapa orang yang membeli Bitcoin saat nilainya masih rendah, menjadi kaya mendadak karena nilai tukar Bitcoin sudah melambung tinggi.

Selain kelebihan di atas, investasi kripto juga memiliki kekurangannya, seperti (1) volatilitas yang terlalu tinggi, (2) berpotensi akan pelanggaran hukum, (3) dan peluang lupa wallet key. Kekurangan kripto yang paling utama adalah volatilitas yang cukup tinggi. Mengingat mata uang ini terbilang baru, maka reiko yang diterima juga relatif besar.

Berikut penjelasan singkat terkait plus minus investasi saham vs kripto. Dimana dalam berinvestasi selalu ada kemungkinan yang menyebabkan kerugian investasi. Ini berhubungan dengan fluktuasi yang relatif tinggi, sehingga membuat nilainya terkadang naik dan turun. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan instrumen investasi tertentu, Anda perlu menelaah kelebihan dan kekurangannya.