Berbicara soal perbedaan crash dan koreksi dalam trading kripto sebenarnya menjadi hal yang penting dan tidak penting. Kepentingannya karena menjadi ilmu dasar dalam dunia kripto, tidak pentingnya karena bisa paham dengan sendirinya saat terjun langsung ketika investasi.
Crash dan koreksi bisa dilihat perbedaannya paling nampak dari segi waktu, pasti Anda penasaran kan terkait apa perbedaan waktu yang dimaksud? Supaya bisa paham mengenai crash dan koreksi lebih dalam lagi di bawah ini akan disajikan penjelasan lengkapnya.
Perbedaan Crash dan Koreksi Dalam Trading Kripto Paling Mendasar
Istilah crash dan koreksi ini kerap kali diterjemahkan oleh para trader kripto sebagai suatu kondisi yang menggambarkan pergerakan harga kripto. Banyak yang menyebutkan istilah crash dan koreksi jadi satu hal yang sama yakni penurunan harga.
Pengertian Crash
Crash adalah sebuah keadaan dimana harga kripto mengalami penurunan yang mana penurunannya lebih dari 10% yang terjadi dalam satu hari. Penurunannya ini terbilang tajam jadi bisa dicontohkan keadaannya ketika Anda membeli koin kripto dengan harga Rp50.000 lalu di hari yang sama koin langsung anjlok drastis harganya.
Berkaitan dengan hal ini crash terjadi dikarenakan perubahan dadakan yang dampaknya ke harga pasar kripto yang membuat trader panik dan berbondong-bondong keluar. Inilah fakta yang terjadi di lapangan ketika trader mengalami crash atau koreksi sehingga membuat panik dan melakukan aksi tanpa perhitungan.
Penurunan harganya ini terjadi karena beberapa sebab yang tak bisa terhindarkan, sebagai contoh kebijakan pemerintah sehingga membuat crash. Pengaruh kripto juga bisa dari segi pemberitaan negatif tentang perusahaan yang seharusnya para trader bisa menganalisa sejak awal.
Pengertian Koreksi
Selanjutnya pembahasan tentang koreksi dalam kripto. Koreksi adalah sebuah kondisi yang juga diartikan sebagai penurunan harga koin kripto yang besaran penurunannya lebih dari 10% dalam beberapa hari bukan hanya satu hari seperti pengertian crash.
Perbedaan penyebabnya juga jadi fakta yang nyata yakni kebanyakan trader sudah membeli aset dasar dan tidak terdapat lagi trader baru yang datang untuk menjadikan tren meningkat. Kondisi koreksi ini biasanya menjadi gambaran jika pedagang bullish sudah kelelahan dan membutuhkan waktu untuk memulihkan dalam kondisi normal.
Pengaruh koreksi ini lebih kepada peristiwa kecil namun cenderung dikarenakan oleh faktor secara teknis. Pembeli dengan resistensi tinggi menjadi contoh di lapangan yang sampai sekarang terus terjadi di dunia trading kripto yang berisiko tinggi.
Selain itu juga perbedaan dalam jangka waktu penurunan juga harus digaris bawahi dimana crash terjadi ketika di hari yang sama. Namun koreksi bisa terjadi setelah beberapa hari pembelian penurunan harganya jadi keduanya tidaklah sama.
Cara Paling Sederhana Untuk Aman Trading Kripto Anti Crash atau Koreksi
Para pemula pasti sangat khawatir mengalami crash atau koreksi ketika menjadi trader karena semua risiko di atas bisa diminimalisir. Setelah tahu apa perbedaan crash dan koreksi dalam trading kripto langkah selanjutnya adalah mengetahui bagaimana cara aman untuk transaksi trading kripto bahkan bagi pemula sekalipun yang sering diremehkan:
Memahami Risiko
Karena besarnya risiko yang kemungkinan terjadi, cobalah untuk memilih yang paling likuid jadi mudah untuk dijual belikan kapanpun. Jika sudah tahu perbedaan crash dan koreksi sejak awal risiko ini bisa lebih mudah diminimalisir karena pengetahuan trader yang luas.
Kendalikan juga investasi menggunakan kripto jangan sampai terbawa tren dan nilai investasi yang Anda keluarkan jauh lebih tinggi dari kemampuan. Anjloknya harga Bitcoin yang bisa kapan saja terjadi yakni risiko crash atau koreksi setiap saat membuat trader wajib waspada dan melakukan analisa tajam sebelum memutuskan.
Jangan Beli Hanya Karena Harga Murah
Anggapan paling mendasar khususnya bagi trader pemula adalah buy low sell high. Seorang trader yang sudah pro tidak akan menggunakan prinsip di atas namun membaca grafik dengan lebih teliti dan analisa tajam.
Ada saatnya alasan penurunan harga Bitcoin karena kondisi pasar dan citra buruk perusahaan juga bisa berpengaruh. Mempertimbangkan aspek tersebut biasanya lebih membuka pemikiran para trader untuk akhirnya memutuskan apakah akan membeli kripto meski harganya sedang mengalami penurunan.
Melihat Prospek Masa Depan
Trading Bitcoin harian tidak disarankan bagi pemula mengingat sifatnya yang mudah berubah sehingga harganya bisa mengalami kenaikan dan penurunan secara drastis. Tentu melihat kondisi tersebut trader pemula kerap mengalami kepanikan dan hanya ikut-ikutan keluar masuk masal dalam transaksi trading.
Crash dan koreksi yang bisa saja terjadi memang kerap membuat panik trader apalagi jika penurunannya terjadi berkala dan konsisten. Alangkah lebih baik jika mencari tahu penyebab utama kenapa terjadi crash atau koreksi kemudian baru ambil keputusan akan menjual atau mempertahankan aset kripto Anda.
Mengenali Manajemen Risiko
Mengetahui manajemen risiko biasanya membuat trader tidak hanya meletakkan satu aset di satu tempat namun berlainan supaya tidak rugi bersamaan jika gagal. Manajemen risiko juga berkaitan dengan crash dan trading yang sudah disebutkan artinya sebelum ini.
Melakukan Diversifikasi Portofolio
Yang dimaksud dengan diversifikasi portofolio ialah memasukkan uang pada aset kripto yang berbeda bukan di tempat yang sama. Bukan hanya bisa mendatangkan uang yang maksimal, karena strategi ini juga bisa meminimalisir potensi risiko dan jadi cadangan jika terjadi crash atau koreksi dalam satu aset kripto.
Pilih Platform yang Aman
Bukan rahasia lagi jika saat ini sudah banyak tersebar platform untuk jual beli kripto yang mungkin dipromosikan oleh artis ternama sehingga menarik perhatian. Alangkah lebih baiknya jika memilih kembali platform yang akan digunakan karena menentukan keamanan transaksi di dalamnya dan tentunya ini berkaitan dengan aset uang yang sudah Anda investasikan disana.
Pertimbangkan Fitur Beli Otomatis
Pemula biasanya akan kesulitan membaca grafik harga peningkatan dan penurunan yang terjadi pada pergerakan pasar, jadi risiko pemula terjebak dalam crash atau koreksi sangat besar. Beruntung beberapa platform pilihan menyediakan fitur pembelian otomatis yang kadang justru dipandang sebelah mata karena dicurigai sistem secara otomatis membuat transaksi yang membuat trader rugi.
Selain memiliki keuntungan, fitur beli otomatis ini juga memiliki kekurangan dalam trading. Pasalnya bisa saja melakukan pembelian tanpa analisa lebih dalam lagi bagi trader pemula yang percaya penuh pada sistem di platform tersebut.
Itu dia perbedaan crash dan koreksi dalam trading kripto sekaligus juga cara supaya investasi di kripto tidak berakhir dengan kerugian. Tips di atas bisa sangat membantu bagi pemula yang mungkin kesulitan dalam transaksi kapan harus menjual dan membeli dan kesulitan membaca potensi pasar.
Leave a Reply