Bedanya NFT dengan Gambar Biasa Hingga Mampu Cetak Jutaan Rupiah

Bedanya NFT dengan gambar biasa

Akhir-akhir ini trend NFT sangat naik daun dan banyak diperbincangkan terutama oleh kalangan pekerja kreatif. Trend NFT ini digadang-gadang dapat menggeser topik yang sering dibicarakan para fotografi yaitu Shutterstock, Adobe Stock, dan lain-lain. Secara sekilas, NFT dengan Shutterstock dan pesaingnya sama-sama bergerak dalam bidang gambar 2D. Lalu apa bedanya NFT dengan gambar biasa? 

Kepopuleran NFT semakin tak terbendung ketika seseorang yang berkecimpung di dalam pekerjaan ini dapat dengan mudah menghasilkan pundi-pundi rupiah dari jutaan hingga milyaran. Seluk beluk NFT dan rahasianya dapat menjadi trend di kalangan muda hingga tua akan dibahas pada artikel kali ini. Penasaran dengan trend terbaru satu ini? Simak penjelasannya hingga akhir! 

Apa yang dimaksud dengan NFT?

Sebelum munculnya NFT, pembahasaan industri kreatif gambar 2D akan mengarah kepada microstock yaitu suatu bisnis online untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari perusahaan atau agensi microstock yang banyak digeluti oleh artis-artis fotografi. Secara tidak langsung maka bisnis tersebut berkecimpung dalam jual beli hasil jepretan. Berbeda dengan microstock, NFT memiliki marketplace nya sendiri atau tempat untuk jual beli produk NFT secara online. 

Nifty Gateway, OpenSea, Rarible, dan SuperRare adalah beberapa marketplace dimana transaksi NFT dapat dilakukan. Sebelum berlanjut lebih jauh lagi, NFT sendiri merupakan suatu akronim dari Non Fungitabel Token yaitu adalah suatu tanda kepemilikan atas aset dan karya yang berupa foto, gambar, music, atau benda apapun yang berbentuk digital dan bersifat permanen tidak dapat ditukar atau digantikan. 

Ketika Anda mencoba membuka marketplace-marketplace yang disebutkan di atas akan banyak menampilkan ilustrasi dan animasi. Justru pada marketplace NFT sangat jarang terdapat gambar berupa fotografi atau bahkan tak tersedia. Meskipun masih terbilang jarang, ladang fotografi untuk dapat bergabung dalam NFT masih sangat dimungkinkan. 

NFT Bukan Menjual Lisensi Gambar

Bedanya NFT dengan gambar biasa yang banyak dijual pada microstock yang pertama ada pada sifat bisnis dari gambar yang dijual. Pada website-website stok fotografi seorang fotografer akan mendaftarkan gambar-gambar fotografi yang dimilikinya sehingga para pembeli dapat dikatakan membeli lisensi dari foto tersebut. 

Mengapa lisensi? Maksud lisensi ini adalah seorang pembeli tersebut akan sangat bebas menggunakan foto dari stok fotografi lebih dari satu kali. Dimana seorang pemilik lisensi baru atau pembeli tersebut dapat memanfaatkan foto yang dibeli untuk keperluan editorial maupun komersial secara berulang tanpa harus meminta izin kembali kepada sang empunya. 

Dari sinilah mengapa NFT bukan disebut sebagai jual beli lisensi gambar melainkan sebagai membuat suatu sertifikat kepemilikan dari gambar. Sedangkan menjual NFT artinya adalah menjual gambar yang mana kepemilikan dari gambar tersebut terbukti melalui informasi yang ada pada blockchain

Karena pada dasarnya NFT dibuat untuk menciptakan suatu kelangkaan seni digital, dengan menjual karya NFT terlalu banyak akan melemahkan branding tersebut karena semakin besar jumlah penjualan maka semakin kecil harga yang akan ditawarkan oleh NFT. 

NFT dapat dikapitalisasi

Merubah suatu gambar atau ilustrasi menjadi NFT dapat dikatakan sebagai proses kapitalisasi karena terdapat beberapa biaya yang harus dikeluarkan dalam memproses menjadi NFT. Sehingga secara mudahnya terdapat biaya yang diperlukan saat mencetak token NFT. 

Kapitalisasi yang dimaksud dalam perubahan gambar biasa menjadi NFT karena adanya biaya awal yang harus dikeluarkan oleh pemilik. Dimana biaya awal ini jumlahnya akan terus berubah-ubah menyesuaikan zaman atau tergantung kepada inflasi dan mata uang yang berlaku pada saat itu. Volatilitas kripto dan pasar juga ikut berperan dalam menentukan biaya awal pembuatan NFT. 

Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa biaya awal pencetakan token NFT dipengaruhi oleh volatilitas kripto. Hal ini terjadi karena marketplace NFT menggunakan mata uang kripto seperti Bitcoin hingga Ethereum sebagai alat jual beli produk NFT. Terlebih lagi Anda perlu mengeluarkan biaya awal yang berbeda jumlahnya apabila ingin mencetak token NFT pada marketplace yang berbeda karena antar marketplace memiliki peraturan yang berbeda. 

Biaya Pembuatan NFT Terus Bertambah

Biaya untuk berkecimpung di NFT tidak sampai biaya awal saja. Meskipun tidak semua marketplace memiliki aturan dalam hal pembebanan biaya tambahan namun Anda perlu mengetahui bahwa sangat memungkinkan terdapat beberapa marketplaces yang meminta penjual untuk membayarkan biaya ketika NFT yang dipasarkan terjual. Dalam hal ini berarti terdapat biaya permintaan atas hasil keuntungan oleh marketplace dalam jual beli NFT. 

Biaya tambahan dalam pasar NFT juga dikenakan bagi pembeli NFT. Biaya yang dikenakan pada calon pembeli gambar NFT adalah harga pokok NFT dan harga administrasi membeli di marketplace yang digunakan

Jika diperhatikan, hampir semua langkah-langkah kegiatan dalam bisnis jual beli NFT tersebut membutuhkan biaya yang keperluannya sangat berbeda-beda. Hal ini karena jaringan blockchain membutuhkan verifikasi atas aktivitas yang terjadi. Dapat dikatakan pula bahwa blockchain tidak menyimpan informasi pada satu server saja melainkan menyimpan informasi pada setiap jaringan yang ada pada komputer. 

Artinya bahwa proses verifikasi akan dikonfirmasi oleh satu persatu jaringan untuk memastikan bahwa perubahan yang terjadi adalah valid. Karena banyaknya aktivitas yang terjadi pada blockchain tersebut tidak sedikit akhirnya yang mengeluhkan dan bersikap skeptis karena dampak yang akan terjadi pada lingkungan. 

NFT berpotensi merugikan lingkungan 

Sebelumnya sudah dibahas bahwa setiap langkah aktivitas yang terjadi pada blockchain akan tercatat oleh jaringan di masing-masing komputer. Apabila ditelaah lebih dalam memberikan makna bahwa penggunaan energi listrik dalam kegiatan ini akan sangat besar. Terlebih lagi penggunaan energi listrik yang berlebih akan mendorong emisi pada pembangkitnya. 

Saat proses yang terjadi semakin banyak maka semakin banyak pula energi listrik yang digunakan dan tertumpuklah jumlah emisi yang dihasilkan. Meskipun apabila ditelaah telah membuktikan adanya banyak pemakaian energi listrik, hal ini tetap berakhir dengan pro dan kontra bagi beberapa kalangan yang berkecimpung di industri NFT. 

Beberapa orang berargumen bahwa permasalahn lingkungan yang terjadi akan terus menemukan solusi kedepannya. Sehingga mereka selalu percaya bahwa akan adanya suatu pengembangan dan inovasi untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan beberapa kalangan lebih mempercayai untuk menunggu dan menunda hingga permasalahan penggunaan energi pada proses NFT dan blockchain terutama dapat teratasi sehingga semakin banyak artis fotografer yang dapat bergabung dengan jumlah biaya lebih efektif. 

Biaya awal yang besar dan dampak lingkungan yang nyata pada NFT dan blockchain dikatakan menjadi sesuatu hal yang harus dipertimbangkan sebelum mencetak koin NFT. Di samping munculnya solusi terbaik nantinya, Anda dapat menggunakan opsi microstock untuk mengunggah berbagai gambar yang Anda miliki. 

Mendaftarkan gambar pada microstock sama sekali tidak membutuhkan biaya dan setiap pembayaran dari gambar tidak membutuhkan biaya tambahan seperti pada NFT. 

NFT condong ke pendapatan besar

Bedanya NFT dengan gambar biasa selanjutnya yaitu terletak pada jumlah pendapatan yang akan diterima oleh artis fotografer memiliki gambar 2D. Karena muncul dengan branding produk digital langka, NFT memang dijual dengan sistem terbatas dan harga yang tidak main-main. Pembeli NFT umumnya juga tidak ingin menjual kembali karya yang dimiliki dan hanya ingin menyimpannya, terkecuali jika terdapat perubahan besar nilai pada kripto maka hal tersebut dapat terjadi. 

Sejauh ini bedanya NFT dengan gambar biasa dapat diketahui dengan mudah. Mulai dari proses pembuatan, branding industri yang dimiliki oleh masing-masing industri jual beli foto tersebut, hingga nilai jual yang dikenakan. Jika saat ini Anda masih sangat ingin mencetak token NFT maka pastikanlah bahwa Anda memiliki pemahaman yang benar-benar matang mengenai mata uang kripto dan teknologi blockchain. Tetaplah memperhatikan volatilitas kripto, biaya pembuatan, dan efek lingkungan yang mungkin dihasilkan pada setiap langkah pembuatan token NFT dan teknologi blockchain.