Menjadi perbincangan, hubungan ICO dengan bitcoin menjadi momen langkah agar memperoleh keuntungan dari kripto. ICO adalah kepanjangan Initial Coin Offering yang seringkali berkaitan dengan IPO atau Initial Public Offering dan berhubungan langsung dengan saham. Tak aneh jika ICO memiliki prinsip yang hampir sama dengan IPO.
Namun, keduanya ternyata memiliki perbedaan. ICO sendiri merupakan upaya perusahaan untuk pengumpulan dana. Hanya saja, ICO dilakukan dalam blockchain dan startup tersebut akan mengeluarkan token yang dapat ditukarkan dalam platform exchange. ICO sendiri, seringkali dilakukan di berbagai perusahaan blockchain.
Diantaranya, adalah block one. Mereka berhasil mengumpulkan dana ICO yang fantastis hingga menyentuh angka US$4 miliar. Ada juga filecoin yang berjualan token dan memperoleh dana hingga US$257 juta.
Bagaimana Cara Kerja ICO?
Anda telah memahami apa itu ICO kripto dan IPO, dalam IPO juga terdapat perusahaan yang mengeluarkan saham. Nilai saham tersebut, memiliki ikatan yang erat dengan bisnis perusahaan. Bagaimana dengan ICO? Anda perlu mengetahui cara kerja ICO sebagai upaya penggalangan dana sebuah perusahaan lewat token.
Token itu, didistribusikan di platform exchange agar bisa didagangkan. Timbalannya, pemilik token akan mendapat keuntungan perusahaan. Mulai dari akses layanan tertentu hingga modal perusahaan, token yang diberi akses layanan dikenal dengan sebutan utility token. Di sisi lain, token dengan kepemilikan modal disebut security token.
Selain dua token itu, ada juga istilah payment token. Yakni token yang memperoleh pengawasan ketat sebagai jaminan bahwa token tersebut tidak dimanfaatkan sebagai pencucian uang, pemilik token ICO memang memberi peluang dan memiliki kontribusi modal perusahaan. Namun, pihak perusahaan tak memiliki obligasi nyata yang dapat diberikan pada kontributor.
Praktik ICO sendiri, memberi kesempatan untuk anda mendapat untung lebih banyak. Tak menutup kemungkinan, jika ICO juga rugi besar. Hal tersebut bisa terjadi jika itu termasuk penipuan atau perusahaan dengan performanya yang buruk, untuk itu anda perlu memahami bagaimana ICO crypto berjalan.
Beregulasi
Anda tak akan menemukan ICO dalam Otoritas Jasa Keuangan, Karena, ICO sendiri menawarkan aset berupa token, bukan saham. Di sisi lain, Bappebti mengakui jika token ICO sebagai investasi berjangka. Regulasi yang tak terlalu ketat dan banyak orang yang menganggap jika ICO adalah praktik penipuan.
Tak heran jika banyak yang menganggap seperti itu, karena ICO sendiri merupakan platform digital yang membuat masyarakat sulit untuk menuntut penerbit jika mengalami kerugian. Pelaksanaan ICO di berbagai negara, bisa mendapat intervensi pihak terkait jika terdapat tindakan mencurigakan, Contohnya, seperti ICO Telegram pada 2018 dan 2019 yang ditangguhkan oleh Securities and Exchange.
Target Investasi
Perusahaan, juga mengidentifikasi target untuk campaign penggalangan dana dan membuat materi perusahaan untuk calon investor. Mereka juga perlu waktu seperti membuat proposal yang biasa disebut white paper. Di dalamnya, terdapat poin penting bagaimana sebuah proyek berjalan dan cara membangun serta tujuan proyek tersebut berada.
Membuat Token
Pada dasarnya, token merupakan aset atau utilitas representasi blockchain. Tak seperti saham, token ini tak memberikan saham ekuitas pada perusahaan. Malah, sebagian besar token tersebut memberi pemiliknya saham dalam layanan atau produk yang dibuat perusahaan. Pembuatan token biasanya mudah karena tak serumit cryptocurrency yang baru.
Promosi Campaign
Saat yang bersamaan, perusahaan melakukan promosi kampanye untuk menarik investor. Kampanye biasa dilakukan secara online agar mencapai investor secara luas dan merata. Namun, saat ini beberapa platform online melarang iklan ICO untuk tersebar dan dipromosikan.
Penawaran Awal
Setelah token dibuat, penawaran bisa disusun dalam beberapa putaran. Perusahaan akan menggunakan hasil ICO untuk produk baru maupun layanan yang diluncurkan dan investor hanya berharap untuk menggunakan token yang diperoleh.
Cara Menghindari Kerugian ICO (Initial Coin Offering)
Hubungan ICO dengan bitcoin memiliki keterkaitan erat, khususnya dalam risiko rugi ICO yang sangat tinggi. Setelah ICO selesai, koin baru akan dirilis dan masyarakat dapat membeli koin tersebut dengan mudah. Bila harga naik, investor akan mendapat banyak untung. Namun, bisa jadi setelah ICO selesai akan ada perusahaan bangkrut dan koin tersebut tak laku.
Bagaimana cara menghindari kerugian ICO saat investasi?
- Mencari Informasi Cryptocurrency
Jika anda ingin membeli ICO, anda perlu memperhatikan dan membiasakan diri dengan cryptocurrency. Kebanyakan kasus, investor perlu membeli token dengan cryptocurrency yang ada dan sebelumnya ada bitcoin.
Cara agar investor tertarik dengan ICO, yaitu mulai membaca proyek – proyek online. Saat ini, banyak situs online baru dimana investor berkumpul untuk membahas peluang terbaru. ICO Watchlist, menjadi situs baru yang memungkinkan investor menemukan ICO baru yang belum diketahui dan membandingkannya dengan ICO lainnya.
- Otoritas ICO yang Mengatur
Tak ada yang mengatur ICO sehingga rawan terjadi penipuan online. Para investor diharapkan waspada karena kampanye ICO di beberapa tempat sebenarnya berlaku curang. Untuk itu, penting bagi investor melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal – hal yang tak diinginkan.
Penggalangan dana juga tak diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sehingga hal ini seringkali terjadi penipuan atau kecurangan dalam investasi. Sulit bagi investor untuk menindaklanjuti kejadian yang serupa, tak heran jika ICO dilarang digunakan di beberapa negara karena kurang aman dan rentan terkena penipuan.
- Teliti Sebelum Berinvestasi
Ada beberapa langkah yang bisa anda gunakan untuk menghindari kerugian maupun penipuan investasi. Pertama, anda perlu memastikan proyek tersebut dengan jelas pengembangannya dan tujuan yang mereka dibuat. Kedua, anda perlu mengetahui proyek dan pengembang yang terlibat dalam bisnis tersebut.
Ketiga, teliti kembali ketentuan dan syarat yang ditetapkan untuk memastikan bahwa ICO yang anda beli sah. Pastikan juga bahwa dana ICO yang anda simpan dalam dompet memerlukan banyak kunci akses agar aman.
Apa Saja Manfaat ICO yang Perlu Diketahui Investor?
Sekarang anda tahu kan bagaimana hubungan ICO dengan bitcoin? Saat dirilis resmi, harga ICO akan melonjak tajam hingga lima kali lipat. Hal tersebut menjadi keuntungan investor yang membeli token ICO. Berikut beragam manfaat ICO yang perlu diketahui setiap investor. Apa saja?
- Variasi Harga
Menggunakan ICO untuk proyek, berarti anda berkesempatan untuk mendapatkan variasi dari startup satu ke startup lainnya. Hal tersebut bisa menurunkan risiko dan meningkatkan risiko yang menghasilkan laba. Sementara itu, pemegang besar saham berkemampuan untuk investasi dan menghasilkan ICO ventures yang beragam.
- Desentralisasi
Hubungan ICO dengan bitcoin di masa mendatang sangatlah besar, akan tersedia di semua kalangan dan syaratnya hanya para kontributor yang diminta untuk mentransfer dana di waktu yang tepat saat membelinya.
- Persaingan Lebih Rendah
Banyak proyek kesusahan mencari dana dengan metode tradisional, hal ini dikarenakan kendala lokasi dan proyek yang berbasis di luar lokasi. Bisa juga, beragam jenis penawaran yang hanya berlaku untuk nirlaba dengan prosedur pendanaan yang sederhana. ICO juga bermanfaat memungkinkan jenis proyek untuk mendapat pendanaan lebih.
Eksistensi Initial Coin Offering
Selain hubungan ICO dengan bitcoin, initial coin offering ini juga mendapat untung dari teknologi blockchain. Blockchain sendiri merupakan blok dana tersembunyi yang unik sehingga membentuk database publik. Database tersebut, dianggap public karena terhubung dengan ratusan bahkan ribuan komputer.
Setiap perusahaan yang terjadi di database, harus memiliki verifikasi hingga 51 persen di semua jaringan komputer. Jika tidak, maka tak akan ada perubahan. Untuk itu, sangatlah sulit meretas database karena hacker perlu mengontrol komputer lebih dari 51 persen yang terhubung bersamaan.
Berbagai institusi dan perusahaan, memegang komputer tersebut. Terlebih, hal itu dilakukan sebagai desentralisasi karena tak ada satu institusi yang memegang kontrol. Artinya, blockchain merupakan database yang aman dan tidak berada dalam kendali entitas. Semua orang bisa menggunakan database tersebut jika 51 persen pengguna menyetujuinya.
Perubahan database tersebut, merupakan beragam transaksi yang ada dalam jaringan. Dalam kasus bitcoin, transaksi itu ada ketika penjualan. Blockchain tak dapat melacak data transaksi, namun secara penggunaan blockchain bisa melakukan apapun selama mencakup nilai objek dalam jaringan.
Contohnya, transaksi yang mencakup tagihan listrik atau mobil. Hal itu tak dicatat secara fisik kan? Perlu sesuatu untuk mempresentasikan nilai transaksi tersebut, salah satunya simbol representasi itu adalah nilai token. Disisi lain token tak dapat masuk dalam blockchain karena blockchain sendiri hanya memproses transaksi berdasarkan cryptocurrency tertentu.
Seperti Ethereum blockchain, Ether dan bitcoin blockhain. Tak heran jika initial coin offering banyak diburu saat ini. Hubungan ICO dengan bitcoin yang erat membuat para investor tertarik menggunakannya karena harga baru setelah rilis akan naik berlipat – lipat, sehingga keuntungan yang diraih juga banyak.
Meski begitu, anda perlu berhati – hati dalam menggunakan ICO. Tak diawasi OJK bukan berarti ICO aman digunakan, banyak hal – hal yang tak diketahui masyarakat dan para investor hanya karena ingin mendapat untung besar dengan cara instan.
Leave a Reply